FJH_imanblog: PENCULIKAN ANAK BENAR ATAU HOAX..?

Penculikan Anak Benar atau HOAX.?

HOAX OR NOT BY FJH_IMANBLOG

Beberapa pekan terakhir ini kerap sekali kita mendengar berbagai berita tentang penculikan anak yang di lakukan untuk mendapatkan uang dimana jumlah uangnya tidaklah sedikit bahkan mencapai milyaran rupiah. Mereka melakukan aksi ini dengan mengambil organ-organ tubuh anak-anak yang mereka curi dan menjualnya kepada pasar gelap yang entah dimana tempatnya.

Tidak hanya itu, ada isu yang mengatakan bahwa orang yang mencuri anak tersebut menggunakan cara yang amat dramatis yaitu tidak lain dengan menjadi orang gila dan mencuri anak yang ia temukan pada tempat yang sepi.

Isu-isu atau berita berita ini sangat membuat masyarakat menjadi sangat resah dan khawatir lantaran mereka tidak mempunyai waktu yang penuh untuk menjaga anak-anak mereka, lagipula mereka di sibukkan dengan berbagai pekerjaan yang lain.

Lalu, disisi lain kita sebagai orang yang mendengar berita tersebut terkadang berpikir apakah berita tersebut benar atau hanya hoax belaka yang hanya merisaukan masyarakat saja. Dan apakah sudah banyak korbannya..? atau siapa saja pelakunya..? dan kita juga bertanya apakah penculikan ini ada di daerah yang saya tempati saat ini..?

Pertanyaan diatas adalah sebagian kecil dari banyak sekali pertanyaan masyarakat saat ini mengenai penculikan anak yang sangat populer dikalangan dunia maya saat ini.

Penculikan Anak Apakah Hoax.?

Berdasarkan berita yang telah dirangkum dari beberapa media seperti detik.com, kompas, atau pun viva.co.id menyebutkan bahwa berita penculikan anak ini hanyalah hoax saja. Ini dibuktikan dengan kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di gedung MUI, Jakarta, selasa 21 maret 2017 “saya cek ke Manado, cek juga ke Polda Metro Jaya, karena ini berkembang di Jakarta. Itu kita cek ternyata hoax.”

Isu penculikan anak ini sangat ramai dibicarakan terutama sangat viral di media sosial saat ini. Kabar ini disertai dengan tindak kejahatan yang dimana mengambil organ tubuh korban untuk dijual. Dalam aksi mereka tersebut, harga seorang anak korban dari penculikan tersebut adalah bisa mencapai 1 miliar apalagi jika dihitung secara terperinci setiap potongan tubuh maka bisa mencapai harga 5 miliar rupiah. Kabar ini sangatlah mengerikan, apalagi kepada kita segenap masyarakat yang tidak terlalu tahu soal masalah ini.

Akibat dari hoax penculikan anak yang sedang viral saat ini:

Pertama, di Tanggerang seorang nenek yang bernama Almiati kisaran usia 51 tahun terpaksa diamankan warga karena dianggap akan menculik anak di lingkungan mereka. Karena warga ini begitu resah dan khawatir mereka jadi paranoid tidak bisa lagi membedakan mana yang waras dan tidak sehingga nenek tersebut ingin menculik anak anak mereka. Untungnya aparat kepolisian di daerah tersebut bergerak cepat dan warga juga tidak ambil hakim sendiri sehingga tidak adanya korban sia-sia dalam kasus ini.

Kedua, di Lombok Timur ada seorang peminta sumbangan mesjid menjadi korban masyarakat Kalijaga, Lombok Timur. Pria dari Jawa Timur ini bernama Sulaiman ia merupakan peminta sumbangan untuk pembanguna mesjid di daerah asalnya. Sulaiman langsung dikeroyok masyarakat pada saat itu. Menyikapi hal tersebut, polda NTB telah mengawasi aktivitas di media sosial saat ini, ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran berita hoax yang dapat meresahkan masyarakat.

Kesimpulan

Dengan adanya berita penculikan anak ini selain memberikan dampak negatif seperti kasus diatas, ini juga dapat memberikan kepada kita dampak positifnya. Sebagai contoh, orangtua bisa semakin dekat dengan anak-anaknya, menjaga mereka dengan lebih baik lagi, dan mempererat kasih sayang antar anak dan orangtua.

Sebagai saran,

Meskipun berita ini telah dianggap HOAX namun ini tidak menandakan kepada kita bahwa kita dpat membiarkan anak-anak begitu saja. Berita ini bisa saja menjadi benar dan bisa saja juga tidak. Intinya kita harus berhati-hati apalagi pada zaman sekarang yang semakin lama semakin buruk. Seperti pepatah mengatakan “sediakan payung sebelum hujan” jadi kita harus bersiap-siap menghadapi jaman sekarang ini.