Go a head
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
KEBUTUHAN DASAR PADA IBU HAMIL
2.1
Personal Hygiene
Personal hygiene pada
ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi
kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor banyak mengandung kuman-kuman. Kehamilan
merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses
ini terjadi perubahan-perubahan yang meliputi perubahan fisik, mental,
psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik pada ibu hamil sangat diperlukan,
yaitu meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual,
mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur,
imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau
kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang,
pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan.
2.1.1
kebersihan rambut dan kulit kepala
2.1.2 Kebersiahan Gigi dan Mulut
Prosedur kebersihan dan perawatan mulut dan gigi :
2.1.3 Kebersihan Payudara
2.1.4 Kebersihan Vulva
2.1.5 Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki
2.1.6 Kebersihan Kulit
2.1.7 Kebersihan Pakaian
2.2 Senam Ibu Hamil
2.2.1 Manfaat Senam Ibu Hamil
2.2.2 Contoh Senam Ibu Hamil
2.3 Kebutuhan Sexual Ibu Hamil
2.3.1 Mengenai Sexual Ibu Hamil
2.3.2 Pembatasan
2.4 Kubutuhan
Nutrisi Ibu Hamil
2.4.1 Kalori.
2.4.2 Asama Folat.
2.4.3 Protein.
2.4.5 Kalsium.
2.4.6 Vitamin A.
2.4.7 Zat Besi.
2.4.8 Vitamin C.
2.4 9 Vitamin D.
1.1
Latar Belakang
Kehamilan
adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.
Dalam kehamilan banyak hal terjadi gestasi (misalnya, dalam kasus kembar, atau
triplet/kembar tiga).
Kehamilan
manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran
(38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida,
sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan disebut
primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil disebut
sebagai gravida 0.
Dalam
banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi
tiga periode triwulan. Sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan
janin. Triwulan pertama membawa risiko
tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin). Sedangkan pada
masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan
ketiga menandakan awal ‘visiabilitas’, yang berarti janin dapat tetap hidup
bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan. Karena kemungkinan
viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari hidup
sering kali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi.
Kehamilan
merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses
ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik,
mental dan sosial. Kebutuhan dasar yang di perlukan ibu selama hamil adalah
contohnnya oksigen, nutrisi, personal hygiene, pakaian, eliminasi, sexualitas,
mobilisasi, body mekanik, exercise/senam hamil, istrahat/tidur, imunisasi
traveling, aktivitas, dalam dan luar rumah. Namun dimakalah ini kita akan
membahas empat kebutuhan dasar ibu hamil yaitu personal hygiene, senam ibu
hamil, sexualitas ibu hamil dan nurisi ibu hamil.
Kebutuhan
dasar ibu hamil sangat memengaruhi kesehatan ibu maupun janin selama masa
kehamilan. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan berdampak
terhadap kesehatan ibu selama kehamilan dan juga secara langsung mempengaruhi
proses persalinan kelak.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa saja kebutuhan dasar ibu hamil?
2.
Apakah yang dimaksud dengan Personal Hygiene
pada ibu hamil?
3.
Bagaimana senam ibu hamil yang baik?
4.
Apa itu kebutuhan sexualitas pada ibu hamil?
5.
Apa saja nutrisi untuk ibu hamil?
1.3
Tujuan Penulisan
1.
Agar mahasiswa dapat mengetahui apa saja
kebutuhan dasar ibu hamil,
2.
Agar mahasiswa dapat tahu apa itu personal
hygiene pada ibu hamil,
3.
Supaya mahasiswa tahu bagaimana senam ibu hamil
yang baik itu,
4.
Supaya mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan
sexual pada ibu hamil, dan
5.
Agar mahasiswa dapat mengerti apa saja kebutuhan
nutrisi untuk ibu hamil.
BAB II
PEMBAHASAN
KEBUTUHAN DASAR PADA IBU HAMIL
2.1
Personal Hygiene
Kesehatan pada
ibu hamil untuk mendapatkan ibu dan anak yang sehat dilakukan selama ibu dalam
keadaan hamil. Hal ini dapat dilakukan diantaranya dengan memperhatikan
kebersihan diri (personal hygiene) pada ibu hamil itu sendiri, sehingga dapat
mengurangi hal-hal yang dapat memberikan efek negatif pada ibu hamil, misalnya
pencegahan terhadap infeksi.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatika dalam personal hygiene pada ibu hamil
adalah dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara,
kebersihan pakaian, kebersihan vulva, kebersihan kuku tangan adan kaki.
2.1.1
kebersihan rambut dan kulit kepala
Rambut berminyak cenderung menjadi
lebih sering selama kehamilan karena overactivity kelenjar minyak kulit kepala
dan mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat
selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering. Menjaga
kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting. Disarankan
ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala
kotoran, debu, dan endapan minyak yang menumpuk pada rambut kita membantu
memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala dan memonitor
masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala. Dengan keramas, dimana cara ini
dapat membersihkan kotoran yang menyumbat pori-pori di kulit kepala yang bisa
menghambat pertumbuhan rambut. Selain itu, keramas juga merupakan kegiatan
pemijatan yang baik pada kulit kepala ibu hamil untuk menstimulasi dan
menyediakan jalan rambut baru untuk tumbuh dengan mudah. Prosedur cara
membersihkan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil :
1. Memberitahu klien dan menjelaskan
mengenai prosedur.
2. Mengkaji rambut dan kulit kepala
klien.
3. Rambut dirapikan dengan sisir.
4. Menggosok pangkal rambut dengan kasa
yang telah diberi shampoo dan diberikan pijatan pada kulit kepala.
5. Pembilasan rambut.
6. Mengeringkan dan menyisir rambut.
7. Merapikan klien.
2.1.2 Kebersiahan Gigi dan Mulut
Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan
mulut untuk menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal
didalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut. Tidak ada
dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama kehamilan. Kebersihan
dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiene dengan menggunakan sikat
dan pasta gigi, sedangkan kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan
menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik.
Penjadwalan untuk trimester pertama terkait dengan
hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan
rongga mulut haruis selalu terjaga, misalnya pencegahan caries pada gigi.
Sedangkan pada trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya carries dan ginggivitis.
Sedangkan pada trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya carries dan ginggivitis.
Akan tetapi, jika kebersihan mulut terpelihara dengan
baik selama kehamilan, perubahan mencolok pada jaringan gusi jarang terjadi.
Keadaan klinis jaringan gusi selama kehamilan tidak berbeda jauh dengan
jaringan gusi ibu yang tidak hamil, di antaranya :
a. Warna gusi, jaringan
gusi yang mengalami peradangan berwarna merah terang sampai kebiruan,
kadang-kadang berwarna merah tua.
b. Kontur gusi, reaksi
peradangan lebih banyak terlihat di daerah sela-sela gigi dan pinggiran gusi
terlihat membulat.
c. Konsistensi, daerah
sela gigi dan pinggiran gusi terlihat bengkak, halus dan mengkilat. Bagian gusi
yang membengkak akan melekuk bila ditekan, lunak, dan lentur.
d. Risiko perdarahan,
warna merah tua menandakan bertambahnya aliran darah, keadaan ini akan meningkatkan
risiko perdarahan gusi.
e. Luas peradangan,
radang gusi pada masa kehamilan dapat terjadi secara local maupun
menyeluruh.
Proses peradangan dapat meluas sampai di bawah
jaringan periodontal dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.
Prosedur kebersihan dan perawatan mulut dan gigi :
a. Membuka mulut dan
lidah di tekan dengan tongue spatel berlapis kasa
b. Depers dapa pinset
diarahkan untuk membersihkan area rongga mulut, gusi, dan lidah.
c. Membersihkan area gigi
dengan menggunakan sikat dan pasta gigi.
d. Menggosok gigi
dilakukan dengan gerakan naik turun.
e. Klien diminta untuk
berkumur-kumur dan mengeringkan are mulut luar dengan kasa.
f.
Merapikan pasien.
2.1.3 Kebersihan Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus
dibersihkan kalau terbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema
pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya
keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. Payudara perlu dipersiapkan
sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat
diperlukan.
Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan
membuka duktus dan sinus lateferus sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan
benar karena pengurutan yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim
sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan
uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan dapat
mengurangi retak dan lecet pada area tersebut.
Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan
pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara
menegang, sensitif dan menjadi lebih berat maka sebaiknya gunakan penopang
payudara yang sesuai (brassiere).
2.1.4 Kebersihan Vulva
Vulva
hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang
sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat
di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, section
caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang
dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat.
Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah daerah
yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif.
Wanita yang
hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter karena
irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara.
Hal – hal
yang harus diperhatikan adalah:
• Celana
dalam harus kering
• Jangan
gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina
• Sesudah
BAB / bak dilap dengan lap khusus
Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya
daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah
lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut.
Cara ibu hamil melakukan vulva hygiene sendiri. Langkah-langkah yang dapat
dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu hamil adalah sebagai berikut :
a. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh,
terutama perineum.
b. Mengajarkan ibu bagaimana
membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ibu mengerti
untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke
belakang, kemudian membersihkan daerah anus. Nasihati ibu untuk membersihkan
vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar.
c. Sarankan ibu untuk mengganti
pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan
ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari dan
disetrika.
d. Jika ibu mempunyai luka episotomi
atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah tersebut.
2.1.5 Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki
Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam
mempertahankan perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat masuk kee
dalam tubuh, untuk itu seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih.
Secara anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung
kuku, akar kuku, dan lunula.
Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm,
transparan, dasar kuku berwarna warna merah muda.
Masalah/Gangguan pada Kuku :
1.
Ingrown Nail. Kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan
dirasakan sakit pada dacrah tersebut.
2.
Paronychia. Radang di sekitar jaringan kuku.
3.
Ram's Horn Nail. Gangguan kuku yang ditandai
pertumbuhan yang lambat disertai kerusakan dasar kuku atau infeksi.
4.
Bau Tidak Sedap. Reaksi mikroorganisme yang
menyebabkan bau tidak sedap.
Prosedur
Kerja:
1.
Jelaskan prosedur pada pasien,
2.
Cuci tangan,
3.
Atur posisi pasien dengan posisi duduk atau tidur,
4.
Tentukan kuku yang akan dipotong,
5.
Rendamkan kuku dengan air hangat kurang lebih 2 menit
dan lakukan sikat dengan beri sabun bila kotor,
6.
Keringkan dengan handuk,
7.
Letakkan tangan di atas bengkok dan lakukan pemotongan
kuku, dan
8.
Cuci tangan.
2.1.6 Kebersihan Kulit
Kelenjar
kulit mungkin lebih aktif selama kehamilan dan pasien mungkin cenderung lebih
berkeringat. Baths terapi - melemaskan otot-otot tegang dan lelah, membantu
insomnia counter, dan membuat pasien merasa segar dan berbau manis. Baths dapat
menimbulkan masalah manuver fisik yang meningkatkan kemungkinan jatuh di akhir
kehamilan; shower direkomendasikan, tetapi dengan hati-hati saat masuk dan
keluar dan bergerak di dalam kamar mandi.
2.1.7 Kebersihan Pakaian
Selama kehamilan, pakaian harus diberikan sama atau mungkin bahkan lebih
sedikit perhatian dari pada waktu lain.Pakaian harus ringan, nonconstrictive, disesuaikan,
penyerap, dan meningkatkan rasa kesejahteraan pasien. Tidak garter bulat
konstriktif atau girdle harus digunakan karena gangguan pada sirkulasi darah
itu dari kaki. Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan
anatomi pada perut, area genitalia/lipat paha dan payudara menyebabkan
lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah terinvestasi oleh
mikroorganisme. Sebaiknya gunakan pancuran atau gayung pada saat mandi, tidak
dianjurkan berendam dalam bathtub dan melakukan vaginal douche.
Gunakan pakaian yang longgar, bersih dan nyaman dan hindarkan sepatu
bertongkat tinggi (high heels) dan alas kaki yang keras (tidak elastis) serta
korset penahan perut. Lakukan gerak tubuh ringan, misalnya berjalan kaki,
terutama pada pagi hari. Jangan melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat dan
hindarkan kerja fisik yang dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Beristirahan
cukup, minimal 8 jam pada malam hari dan 2 jam di siang hari. Ibu tidak
dianjurkan untuk melakukan kebiasaan untuk merokok selama hamil karena dapat
menimbulkan vasospasme yang berakibat pada anoksia bayi, berat badan lahir
rendah (BBLR), prematuritas, kelainan kongenital dan solusio plasenta.
Desain BH : Desain harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan
nyeri punggung yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu
ketika akan menyusui. BH harus tali besar sehingga tidak terasa sakit
dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan dibulan ke 4
sampai ke 5 sesudah terbiasa boleh menggunakan BH tipis/ tidak memakai BH sama
sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa
tersedia, yaitu BH katun biasa dan BH nylon yang halus.
2.2 Senam Ibu Hamil
2.2.1 Manfaat Senam Ibu Hamil
Kehamilan merupakan sebuah pengalaman yang seringkali
dirasa sebagai sebuah anugerah bagi perempuan yang mengalaminya, hingga
berbagai cara ditempuh untuk menjaga kehamilan tersebut. Selain
dengan memilih makanan bergizi selama masa hamil, dan mengkonsumsi susu
kehamilan, salah satu cara yang sering dipilih oleh ibu hamil untuk menjaga
kesehatan di masa hamil adalah dengan melakukan senam hamil.
Jika saat ini anda tengah hamil dan belum berencana
mengikuti senam hamil, beberapa manfaat senam hamil berikut mungkin
bisa menjadi bahan pertimbangan anda untuk memilih mengikuti ataupun tidak
mengikuti senam hamil.
Senam hamil sendiri merupakan senam dengan gerakan
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kehamilan sehingga tentunya
berbeda dengan gerakan senam yang umum, dan tujuan utama dari senam hamil adalah
menyehatkan ibu hamil serta memperlancar proses persalinan dengan memberikan
latihan pada otot-otot dan bagian tubuh yang nantinya akan berperan dalam
proses persalinan seperti contohnya tulang panggul, otot perut, dan otot paha,
sehingga nantinya ibu hamil diharapkan bisa melakukan persalinan normal dengan
lancar.
Selain melatih otot untuk mempersiapkan persalinan,
gerakan senam hamil juga mengkombinasikan latihan pernapasan, relaksasi, dan
kelenturan.
Dan berikut manfaat lain yang bisa ibu hamil dapatkan
dengan mengikuti senam hamil:
- Menghindarkan ibu hamil dari
kegemukan,
- Mengurangi nyeri punggung yang
biasanya mengganggu pada periode kehamilan,
- Membuat tubuh terasa lebih
bugar, dan
- Memperbaiki kualitas tidur.
Melihat manfaat manfaat di atas rasanya senam hamil
merupakan salah satu kegiatan penting di masa kehamilan, terutama untuk
mempersiapkan kesehatan dan kesiapan ibu menghadapi proses kelahiran bayi. Meskipun
beberapa gerakan dalam senam hamil cukup mudah anda pelajari dan lakukan
sendiri di rumah, untuk mendapatkan manfaat dari senam hamil untuk ibu
hamil secara maksimal, baiknya ibu melakukannya dengan instruksi dan
pengawasan ahli, sehingga setiap gerakan yang dilakukan memang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi tubuh.
Bahkan dengan mengikuti program kelas hamil yang
biasanya menjadi tempat rutin diadakannya senam hamil, ibu juga bisa
mendapatkan informasi serta tips mempersiapkan persalinan & menjaga
kesehatan ibu dan janin.
2.2.2 Contoh Senam Ibu Hamil
Idealnya, senam hamil dilakukan 2-4
kali sepekan selama kurang lebih 30 menit. Namun Anda dapat juga melakukan
senam hamil di rumah dengan panduan video atau buku yang terpercaya.
Berikut ini beberapa gerakan sederhana yang dapat Anda lakukan:
Push-up dinding
Gerakan ini bermanfaat memperkuat
otot dada dan otot trisep pada bagian belakang lengan atas. Tahap-tahap
gerakan:
1. Berdiri menghadap tembok dengan
kedua tangan lurus bersandar pada dinding. Dari samping, tubuh terlihat
mencondong ke depan, seperti sedang mendorong dinding. Buka kaki sejajar bahu.
2. Tekuk siku perlahan-lahan dan
dekatkan dada hingga dagu mendekat ke dinding. Jaga agar punggung Anda tetap
lurus.
3. Kembali ke posisi semula.
4. Ulangi hingga 15 kali.
Berjongkok
Melakukan aktivitas senam dengan
berjongkok di masa kehamilan dapat membantu membuka jalan lahir bagi bayi. Anda
dapat mencoba melakukan gerakan jongkok dengan bola senam. Tahap-tahap gerakan:
1. Berdiri tegak membelakangi dinding
dengan bola senam yang dihimpit di antara punggung dan dinding. Buka kaki
sedikit.
2. Turunkan badan Anda dengan kaki
membentuk sudut 90 derajat.
3. Kembali ke posisi semula. Ulangi 10
kali.
Senam lantai
1. Ambil posisi menyerupai kursi sambil
berlutut membentuk 90 derajat dan kedua tangan lurus menyangga di depan.
Pastikan tangan berada di bawah bahu.
2. Angkat dan luruskan satu kaki
sejajar dengan punggung. Tahan beberapa saat.
3. Ganti dengan kaki sebelah.
4. Ulangi 10 kali untuk kaki kiri dan
10 kali untuk kaki kanan.
Menaiki bangku pendek
Untuk memperkuat otot kaki, Anda
dapat melakukan senam dengan bantuan bangku pendek. Tahap-tahap gerakan:
1. Berdiri dan letakkan bangku pendek
dengan tinggi tidak lebih dari 20 cm dan cukup lebar di depan Anda.
2. Angkat kaki kiri lalu kaki kanan ke
atas bangku. Setelah itu turunkan kaki kiri dan kemudian kaki kanan.
3. Lakukan pergantian tanpa buru-buru
dan penuh hati-hati.
4. Ulangi 15-25 kali sambil menjaga
agar punggung tetap lurus saat melakukan gerakan.
Senam hamil perlu dilakukan lebih berhati-hati dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
- Lakukan
pemanasan sebelum melakukan senam hamil dan pendinginan setelahnya.
- Kencangkan
otot perut saat mengangkat lutut untuk menghindari cedera pada punggung
bawah dan sendi panggul.
- Hindari
gerakan memutar dan membalik badan secara cepat. Lebih sulit untuk menjaga
keseimbangan tubuh di masa kehamilan.
- Kenali
kemampuan Anda dan jangan memaksakan diri. Ambil waktu istirahat jika Anda
merasa kelelahan.
- Jaga
agar suhu ruangan tidak panas. Gunakan pakaian yang tidak terlalu tebal
dan menyerap keringat.
- Cegah dehidrasi dengan mengonsumsi cukup
air sebelum, selama, dan setelah melakukan senam hamil.
- Pastikan
instruktur atau panduan yang Anda jadikan acuan dapat dipercaya.
Jika sudah lama tidak
berolahraga, Anda dapat memulai dengan melakukan gerakan senam 5 menit sehari,
kemudian meningkat menjadi 10 menit, dan terus meningkat hingga setidaknya 30
menit per hari.
2.3 Kebutuhan Sexual Ibu Hamil
2.3.1 Mengenai Sexual Ibu Hamil
Menurut ahli andrologi dan
seksologi, Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Hubungan seksual selama
hamil tetap boleh dilakukan. Tapi, pada 3 bulan pertama kehamilan, sebaiknya
frekuensi hubungan seksual tak dilakukan sesering seperti biasanya. Pasalnya,
jika hubungan seksual dipaksakan pada masa 3 bulan pertama usia kehamilan, dikhawatirkan
bisa terjadi keguguran spontan.
Selain 3 bulan pertama kehamilan,
pasangan sebaiknya juga lebih berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual
pada saat 3 bulan menjelang waktu melahirkan. Sebab, menurut Wimpie,
dikhawatirkan terjadi kelahiran dini. Selain itu, keguguran juga
bisa terjadi akibat kekejangan otot Rahim. Kekejangan otot Rahim bisa terjadi
karena benturan, misalnya karena jatuh. Disisi lain,kekejangan otot Rahim juga
bisa terjadi karena hubungan seksual. Tak jarang, wanita yang tengah hamil
mengalami perdarahan setelah berhubungan badan.
Saat usia kehamilan mendekati waktu
melahirkan, pada umumnya dorongan seksual wanita akan hilang. Pasalnya, saat
itu sudah mulai timbul rasa sakit di Rahim, serta semakin besarnya beban yang
di pikul karena kehamilan yang semakin besar.Faktor lain yang juga patut
mendapat perhatian adalah perlunya mengatur posisi hubungan. Apalagi jika
wanita sedang dalam kondisi hamil tua. Perut yang semakin membuncit tentu tak
bisa lagi memberi keleluasaan bagi wanita untuk melakukan hubungan seksual
dalam berbagai posisi.
Ada sebagian orang berteori,
hubungan seks pada usia kehamilan tua akan mempermudah kelahiran karena pada
saat itu terjadi kekejangan pada otot Rahim. Yang terjadi ialah pria mengalami
ejakulasi dan sperma masuk ke vagina. Di dalam sperma terdapat prostaglandin,
yakni hormone yang bisa menimbulkan kontraksi. Bagian dari
prostaglandin ini memang bisa menyebabkan kekejangan otot Rahim meski
kontraksinya tak cukup besar untuk menimbulkan kekejangan. Justru kekejangan
lebih sering dan lebih kuat karena orgasme.
Bagi sebagian wanita, kehamilan
justru meningkatkan dorongan seksual. Sebagian lainnya tidak berpengaruh
sementara, bagi wanita yang lain, kehamilan justru menekan atau menurunkan
dorongan seksual.
2.3.2 Pembatasan
Hubungan seksual harus di batasi jika terjadi hal-hal berikut
ini :
1. Setiap kali terjadi perdarahan yang
tidak diketahui sebabnya
2.
Selama
trimester pertama, bila wanita punya riwayat keguguran atau ancaman keguguran
atau menunjukkan tanda-tanda ancaman keguguran.
3.
Selama 8-12
minggu terakhir, bila wanita punya riwayat keguguran atau ancaman keguguran
atau menunjukkan tanda-tanda ancaman keguguran
4.
Bila membran
amnion (selaput ketuban) pecah.
5.
Bila terjadi
plasenta previa (plasenta terletak di dekat atau di atas leher rahim), sehingga
dapat keluar terlalu dini pada hubungan seksual, menyebabkan perdarahan dan
mengancam ibu serta janinnya
6.
Selama
trimester akhir pada kehamilan kembar.
2.4 Kubutuhan
Nutrisi Ibu Hamil
Gizi dan Nutrisi ibu hamil merupakan
hal penting yang harus dipenuhi selama kehamilan berlangsung. Resiko akan
kesehatan janin yang sedang dikandung dan ibu yang mengandung akan berkurang
jika ibu hamil mendapatkan gizi dan nutrisi yang seimbang. Oleh karena itu,
keluarga dan ibu hamil haruslah memperhatikan mengenai hal ini. Gizi atau
nutrisi ibu hamil kondisinya sama saja dengan pengaturan gizi mengenai pola
makan yang sehat. Cuman saja, ibu hamil harus lebih hati-hati dalam memilih
makanan karena mengingat juga kesehatan janin yang sedang dikandungnya.
Bersama dengan usia kehamilan yang
terus bertambah, makan bertambah pula kebutuhan gizi dan nutrisi ibu hamil,
khususnya ketika usia kehamilan memasuki trimester kedua. Pada saat trimester
kedua, janin tumbuh dengan sangat
pesat,
khususnya mengenai pertumbuhan otak berikut susunan syarafnya.
Nutrisi dan
gizi yang baik ketika kehamilan berlangsung sangat membantu ibu hamil dan janin
dalam menjalani hari-hari kehamilannya. Tentunya ibu hamil dan janin akan tetap
sehat. Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi akan meningkat sepeti kebutuhan akan
kalsium, zat besi serta asam folat. Ibu hamil haruslah di beri dorongan agar
mengkonsumsi makanan yang baik nan bergizi, ditambah kontrol terhadap kenaian
berat badannya selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang ideal
berkisar antar 12-15 kilogram.
Agar
perkembangan janin berjalan dengan baik, dan ibu hamil dapat menjalani
hari-hari kehamilannya dengan sehat, makan konsumsi ibu hamil harus mengandung
gizi sebagai berikut:
2.4.1 Kalori.
Selama kehamilan konsumsi kalori
haruslah bertambah dikisaran 300-400 kkal perharinya. Kalori yang di dapat
haruslah berasal dari sumber makanan yang bervariasi, dimana pola makan 4 sehat
5 sempurna harus sebagai acuannya. Baiknya, 55% kalori di peroleh dari
umbi-umbian serta nasi sebagi sumber karbohidrat, lemak baik nabati maupun
hewani sebanyak 35%, 10% dari protein dan sayuran serta buahan bisa melengkapi.
2.4.2 Asama Folat.
Janin sangat membutuhkan asam folat
dalam jumlah banyak guna pembentukan sel dan sistem syaraf. Selama trimester
pertama janin akan membutuhkan tambahan asam folat sebanyak 400 mikrogram per
harinya. Jika janin mengalami kekurangan akan asam folat, maka hal ini akan
membuat perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan dapat membuat janin
terlahir dengan kelainan seperti mengalami anenchephaly (tanpa batok kepala),
mengalami bibir sumbing dan menderita spina bifda (kondisi dimana tulang
belakang tidak tersambung). Asam folat yang bisa di dapat pada buah-buahan,
beras merah dan sayuran hijau.
2.4.3 Protein.
Selain menjadi sumber bagi kalori
dan zat pembangun, pembentukan darah dan sel merupakan salah satu fungsi
protein. Protein dibutuhkan oleh ibu hamil dengan jumlah sekitar 60 gram setiap
harinya atau 10 gram lebih banyak dari biasanya. Protein bisa didapatkan dari
kacang-kacangan, tempe, putih telur, daging dan tahu.
2.4.5 Kalsium.
Berfungsi dalam pertumbuhan dan
pembentukan gigi dan tulang janin. Dengan ada kalsium yang cukup selama
kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari penyakit osteoporosis. Kenapa hal ini
bisa terjadi? karena jika ibu hamil tidak memiliki kalsium yang cukup, maka
kebutuhan janin akan kalsium akan diambil dari tulang ibunya. Susu dan produk
olahan lainnya merupakan sumber kalsium yang baik, selain kalsium, susu
memiliki kandungan vitamin lain yang dibutuhkan ibu hamil, seerti vitamin A,
Vitamin D, Vitamin B2 vitamin B3 dan vitamin C. Selain dari susu,
kacang-kacangan dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga.
2.4.6 Vitamin A.
Sangat bermanfaat bagi pemeliharaan
fungsi mata, pertumbuhan tulang dan kulit. Selain itu vitamin A juga berfungsi
sebagai imunitas dan pertumbuhan janin. Namun meskiun vitamin A sangat dibutuhkan
oleh ibu hamil, namun jangan samapi berlebih dalam mengkonsumsinya, karena jika
ibu hamil mengalami kelebihan vitamin A hal ini dapat membuat janin terganggu
pertumbuhannya.
2.4.7 Zat Besi.
Berfungsi di dalam pembentukan darah
terutama membentuk sel darah merah hemoglobin dan mengurangi resiko ibu hamil
terkena anemia. Zat besi akan diperlukan pada saat kehamilan memasuki usia 20
minggu. Kebutuhan akan zat besi sebanyak 30 mg per harinya. Zat besi dapat
diperoleh pada hati, daging atau ikan.
2.4.8 Vitamin C.
Tubuh ibu hamil memerlukan vitamin C
guna menyerap zat besi. Selain itu vitamin C sangat baik guna kesehatan gusi
dan gigi. Fungsi lain dari vitamin C adalah melindungi jaringan dari organ
tubuh dari bberbagai macam kerusakan serta memberikan otak berupa sinyal kimia,
hal terjadi karena vitamin C banyak mengandung antioksidan.
2.4 9 Vitamin D.
Dapat meneyerap kalsium sehingga
sangat bermanfaat dalam pembentukan dan pertumbuhan tulang bayi. Vitamin D
dapat di dapat dari sumber makanan, susu, kuning telur atau hati ikan.
Jika ibu hamil tidak mengalami
berbagai macam gejala seperti anemia, gusi berdarah dan gejala lainnya, maka
ibu hamil tersebut dapat dikatakan telah mencukupi kebutuhan akan gizi dan
nutrisinya. Hal yang lebih penting untuk mengecek kecukupan nutrisi selama
kehamilan adalah tentunya melalui perkembangan berat badan selama kehamilan.
Tentunya kenaikan berat badan berbeda-beda tiap bulannya. (Baca: Berat Badan Ideal Selama Kehamilan).
Namun bagaimana jika selama kehamilan ibu hamil
mengalami kekurangan asupan gizi? maka hal ini bisa berdampak pada terjadinya
bayi terlahir secara prematur, mengakibatkan keguguran, adanya kelainan bayi
dalam sistem syarafnya, janin berkembang tidak normal, bahkan hingga
menyebabkan kematian janin. Jadi, perhatikan betul mengenai asupan gizi selama
kehamilan, yang perlu diingat, janganlah memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi
karena kuantitas, tapi gizi yang berkualitas dengan komposisi yang berimbang
dan cukup, itu yang terpenting.