Sabtu, 29 April 2017

kebutuhan dasar ibu hamil

Go a head

 
kebutuhan dasar fisik ibu hamil

1.1   Latar Belakang

Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan banyak hal terjadi gestasi (misalnya, dalam kasus kembar, atau triplet/kembar tiga).
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil disebut sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan. Sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko  tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin). Sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ketiga menandakan awal ‘visiabilitas’, yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan. Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari hidup sering kali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi.
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Kebutuhan dasar yang di perlukan ibu selama hamil adalah contohnnya oksigen, nutrisi, personal hygiene, pakaian, eliminasi, sexualitas, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam hamil, istrahat/tidur, imunisasi traveling, aktivitas, dalam dan luar rumah. Namun dimakalah ini kita akan membahas empat kebutuhan dasar ibu hamil yaitu personal hygiene, senam ibu hamil, sexualitas ibu hamil dan nurisi ibu hamil.
Kebutuhan dasar ibu hamil sangat memengaruhi kesehatan ibu maupun janin selama masa kehamilan. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan berdampak terhadap kesehatan ibu selama kehamilan dan juga secara langsung mempengaruhi proses persalinan kelak.

1.2   Rumusan Masalah

1.       Apa saja kebutuhan dasar ibu hamil?
2.       Apakah yang dimaksud dengan Personal Hygiene pada ibu hamil?
3.       Bagaimana senam ibu hamil yang baik?
4.       Apa itu kebutuhan sexualitas pada ibu hamil?
5.       Apa saja nutrisi untuk ibu hamil?

1.3   Tujuan Penulisan

1.       Agar mahasiswa dapat mengetahui apa saja kebutuhan dasar ibu hamil,
2.       Agar mahasiswa dapat tahu apa itu personal hygiene pada ibu hamil,
3.       Supaya mahasiswa tahu bagaimana senam ibu hamil yang baik itu,
4.       Supaya mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan sexual pada ibu hamil, dan
5.       Agar mahasiswa dapat mengerti apa saja kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil.


BAB II

PEMBAHASAN

KEBUTUHAN DASAR PADA IBU HAMIL


2.1 Personal Hygiene

Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor banyak mengandung kuman-kuman. Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan yang meliputi perubahan fisik, mental, psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik pada ibu hamil sangat diperlukan, yaitu meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan. 
Kesehatan pada ibu hamil untuk mendapatkan ibu dan anak yang sehat dilakukan selama ibu dalam keadaan hamil. Hal ini dapat dilakukan diantaranya dengan memperhatikan kebersihan diri (personal hygiene) pada ibu hamil itu sendiri, sehingga dapat mengurangi hal-hal yang dapat memberikan efek negatif pada ibu hamil, misalnya pencegahan terhadap infeksi.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatika dalam personal hygiene pada ibu hamil adalah dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara, kebersihan pakaian, kebersihan vulva, kebersihan kuku tangan adan kaki.

2.1.1 kebersihan rambut dan kulit kepala

Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena overactivity kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering. Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting. Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu, dan endapan minyak yang menumpuk pada rambut kita membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala. Dengan keramas, dimana cara ini dapat membersihkan kotoran yang menyumbat pori-pori di kulit kepala yang bisa menghambat pertumbuhan rambut. Selain itu, keramas juga merupakan kegiatan pemijatan yang baik pada kulit kepala ibu hamil untuk menstimulasi dan menyediakan jalan rambut baru untuk tumbuh dengan mudah. Prosedur cara membersihkan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil :
1.      Memberitahu klien dan menjelaskan mengenai prosedur.
2.      Mengkaji rambut dan kulit kepala klien.
3.      Rambut dirapikan dengan sisir.
4.      Menggosok pangkal rambut dengan kasa yang telah diberi shampoo dan diberikan pijatan pada kulit kepala.
5.      Pembilasan rambut.
6.      Mengeringkan dan menyisir rambut.
7.      Merapikan klien.

2.1.2  Kebersiahan Gigi dan Mulut

Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal didalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama kehamilan. Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiene dengan menggunakan sikat dan pasta gigi, sedangkan kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik.
Penjadwalan untuk trimester pertama terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut haruis selalu terjaga, misalnya pencegahan caries pada gigi.
Sedangkan pada trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya carries dan ginggivitis. 
Akan tetapi, jika kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan, perubahan mencolok pada jaringan gusi jarang terjadi. Keadaan klinis jaringan gusi selama kehamilan tidak berbeda jauh dengan jaringan gusi ibu yang tidak hamil, di antaranya :
a.       Warna gusi, jaringan gusi yang mengalami peradangan berwarna merah terang sampai kebiruan, kadang-kadang berwarna merah tua.
b.      Kontur gusi, reaksi peradangan lebih banyak terlihat di daerah sela-sela gigi dan pinggiran gusi terlihat membulat.
c.       Konsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran gusi terlihat bengkak, halus dan mengkilat. Bagian gusi yang membengkak akan melekuk bila ditekan, lunak, dan lentur.
d.      Risiko perdarahan, warna merah tua menandakan bertambahnya aliran darah, keadaan ini akan meningkatkan risiko perdarahan gusi.
e.       Luas peradangan, radang gusi pada masa kehamilan dapat terjadi secara local  maupun menyeluruh.
   
Proses peradangan dapat meluas sampai di bawah jaringan periodontal dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.

Prosedur kebersihan dan perawatan mulut dan gigi :
a.       Membuka mulut dan lidah di tekan dengan tongue spatel berlapis kasa
b.      Depers dapa pinset diarahkan untuk membersihkan area rongga mulut, gusi, dan lidah.
c.       Membersihkan area gigi dengan menggunakan sikat dan pasta gigi.
d.      Menggosok gigi dilakukan dengan gerakan naik turun.
e.       Klien diminta untuk berkumur-kumur dan mengeringkan are mulut luar dengan kasa.
f.        Merapikan pasien.

2.1.3 Kebersihan Payudara

Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan. 
Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus lateferus sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area tersebut. 
Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara menegang, sensitif dan menjadi lebih berat maka sebaiknya gunakan penopang payudara yang sesuai (brassiere).

2.1.4 Kebersihan Vulva

Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif.
Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara.
Hal – hal yang harus diperhatikan adalah:
• Celana dalam harus kering
• Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina
• Sesudah BAB / bak dilap dengan lap khusus
Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut.
Cara ibu hamil melakukan vulva hygiene sendiri. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu hamil adalah sebagai berikut :
a.       Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama perineum.
b.      Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ibu mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, kemudian membersihkan daerah anus. Nasihati ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar.
c.       Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari dan disetrika.
d.      Jika ibu mempunyai luka episotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah tersebut.

2.1.5 Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki

Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat masuk kee dalam tubuh, untuk itu seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula. 
Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna warna merah muda.
Masalah/Gangguan pada Kuku :
1.      Ingrown Nail. Kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada dacrah tersebut.
2.      Paronychia. Radang di sekitar jaringan kuku.
3.      Ram's Horn Nail. Gangguan kuku yang ditandai pertumbuhan yang lambat disertai kerusakan dasar kuku atau infeksi.
4.      Bau Tidak Sedap. Reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.
Prosedur Kerja:
1.      Jelaskan prosedur pada pasien,
2.      Cuci tangan,
3.      Atur posisi pasien dengan posisi duduk atau tidur,
4.      Tentukan kuku yang akan dipotong,
5.      Rendamkan kuku dengan air hangat kurang lebih 2 menit dan lakukan sikat dengan beri sabun bila kotor,
6.      Keringkan dengan handuk,
7.      Letakkan tangan di atas bengkok dan lakukan pemotongan kuku, dan
8.      Cuci tangan.

2.1.6 Kebersihan Kulit

Kelenjar kulit mungkin lebih aktif selama kehamilan dan pasien mungkin cenderung lebih berkeringat. Baths terapi - melemaskan otot-otot tegang dan lelah, membantu insomnia counter, dan membuat pasien merasa segar dan berbau manis. Baths dapat menimbulkan masalah manuver fisik yang meningkatkan kemungkinan jatuh di akhir kehamilan; shower direkomendasikan, tetapi dengan hati-hati saat masuk dan keluar dan bergerak di dalam kamar mandi.

2.1.7 Kebersihan Pakaian

Selama kehamilan, pakaian harus diberikan sama atau mungkin bahkan lebih sedikit perhatian dari pada waktu lain.Pakaian harus ringan, nonconstrictive, disesuaikan, penyerap, dan meningkatkan rasa kesejahteraan pasien. Tidak garter bulat konstriktif atau girdle harus digunakan karena gangguan pada sirkulasi darah itu dari kaki. Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan anatomi pada perut, area genitalia/lipat paha dan payudara menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah terinvestasi oleh mikroorganisme. Sebaiknya gunakan pancuran atau gayung pada saat mandi, tidak dianjurkan berendam dalam bathtub dan melakukan vaginal douche. 
Gunakan pakaian yang longgar, bersih dan nyaman dan hindarkan sepatu bertongkat tinggi (high heels) dan alas kaki yang keras (tidak elastis) serta korset penahan perut. Lakukan gerak tubuh ringan, misalnya berjalan kaki, terutama pada pagi hari. Jangan melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Beristirahan cukup, minimal 8 jam pada malam hari dan 2 jam di siang hari. Ibu tidak dianjurkan untuk melakukan kebiasaan untuk merokok selama hamil karena dapat menimbulkan vasospasme yang berakibat pada anoksia bayi, berat badan lahir rendah (BBLR), prematuritas, kelainan kongenital dan solusio plasenta. 
Desain BH : Desain harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan nyeri punggung yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar sehingga tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan dibulan ke 4 sampai ke 5 sesudah terbiasa boleh menggunakan BH tipis/ tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu BH katun biasa dan BH nylon yang halus.





2.2 Senam Ibu Hamil

2.2.1 Manfaat Senam Ibu Hamil

Kehamilan merupakan sebuah pengalaman yang seringkali dirasa sebagai sebuah anugerah bagi perempuan yang mengalaminya, hingga berbagai cara ditempuh untuk menjaga kehamilan tersebut. Selain dengan memilih makanan bergizi selama masa hamil, dan mengkonsumsi susu kehamilan, salah satu cara yang sering dipilih oleh ibu hamil untuk menjaga kesehatan di masa hamil adalah dengan melakukan senam hamil.
Jika saat ini anda tengah hamil dan belum berencana mengikuti senam hamil, beberapa manfaat senam hamil berikut mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan anda untuk memilih mengikuti ataupun tidak mengikuti senam hamil.
Senam hamil sendiri merupakan senam dengan gerakan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kehamilan sehingga tentunya berbeda dengan gerakan senam yang umum, dan tujuan utama dari senam hamil adalah menyehatkan ibu hamil serta memperlancar proses persalinan dengan memberikan latihan pada otot-otot dan bagian tubuh yang nantinya akan berperan dalam proses persalinan seperti contohnya tulang panggul, otot perut, dan otot paha, sehingga nantinya ibu hamil diharapkan bisa melakukan persalinan normal dengan lancar.
Selain melatih otot untuk mempersiapkan persalinan, gerakan senam hamil juga mengkombinasikan latihan pernapasan, relaksasi, dan kelenturan.

Dan berikut manfaat lain yang bisa ibu hamil dapatkan dengan mengikuti senam hamil:
  • Menghindarkan ibu hamil dari kegemukan,
  • Mengurangi nyeri punggung yang biasanya mengganggu pada periode kehamilan,
  • Membuat tubuh terasa lebih bugar, dan
  • Memperbaiki kualitas tidur.

Melihat manfaat manfaat di atas rasanya senam hamil merupakan salah satu kegiatan penting di masa kehamilan, terutama untuk mempersiapkan kesehatan dan kesiapan ibu menghadapi proses kelahiran bayi. Meskipun beberapa gerakan dalam senam hamil cukup mudah anda pelajari dan lakukan sendiri di rumah, untuk mendapatkan manfaat dari senam hamil untuk ibu hamil secara maksimal, baiknya ibu melakukannya dengan instruksi dan pengawasan ahli, sehingga setiap gerakan yang dilakukan memang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh.
Bahkan dengan mengikuti program kelas hamil yang biasanya menjadi tempat rutin diadakannya senam hamil, ibu juga bisa mendapatkan informasi serta tips mempersiapkan persalinan & menjaga kesehatan ibu dan janin.

2.2.2 Contoh Senam Ibu Hamil

Idealnya, senam hamil dilakukan 2-4 kali sepekan selama kurang lebih 30 menit. Namun Anda dapat juga melakukan senam hamil di rumah dengan panduan video atau buku yang terpercaya.
Berikut ini beberapa gerakan sederhana yang dapat Anda lakukan:
Push-up dinding
Gerakan ini bermanfaat memperkuat otot dada dan otot trisep pada bagian belakang lengan atas. Tahap-tahap gerakan:
1.      Berdiri menghadap tembok dengan kedua tangan lurus bersandar pada dinding. Dari samping, tubuh terlihat mencondong ke depan, seperti sedang mendorong dinding. Buka kaki sejajar bahu.
2.      Tekuk siku perlahan-lahan dan dekatkan dada hingga dagu mendekat ke dinding. Jaga agar punggung Anda tetap lurus.
3.      Kembali ke posisi semula.
4.      Ulangi hingga 15 kali.

Berjongkok
Melakukan aktivitas senam dengan berjongkok di masa kehamilan dapat membantu membuka jalan lahir bagi bayi. Anda dapat mencoba melakukan gerakan jongkok dengan bola senam. Tahap-tahap gerakan:
1.      Berdiri tegak membelakangi dinding dengan bola senam yang dihimpit di antara punggung dan dinding. Buka kaki sedikit.
2.      Turunkan badan Anda dengan kaki membentuk sudut 90 derajat.
3.      Kembali ke posisi semula. Ulangi 10 kali.

Senam lantai
Senam lantai dapat membantu memperkuat punggung dan otot perut. Tahap-tahap gerakan:
1.      Ambil posisi menyerupai kursi sambil berlutut membentuk 90 derajat dan kedua tangan lurus menyangga di depan. Pastikan tangan berada di bawah bahu.
2.      Angkat dan luruskan satu kaki sejajar dengan punggung. Tahan beberapa saat.
3.      Ganti dengan kaki sebelah.
4.      Ulangi 10 kali untuk kaki kiri dan 10 kali untuk kaki kanan.

Menaiki bangku pendek
Untuk memperkuat otot kaki, Anda dapat melakukan senam dengan bantuan bangku pendek. Tahap-tahap gerakan:
1.      Berdiri dan letakkan bangku pendek dengan tinggi tidak lebih dari 20 cm dan cukup lebar di depan Anda.
2.      Angkat kaki kiri lalu kaki kanan ke atas bangku. Setelah itu turunkan kaki kiri dan kemudian kaki kanan.
3.      Lakukan pergantian tanpa buru-buru dan penuh hati-hati.
4.      Ulangi 15-25 kali sambil menjaga agar punggung tetap lurus saat melakukan gerakan.

Senam hamil perlu dilakukan lebih berhati-hati dengan memperhatikan hal-hal berikut:
  1. Lakukan pemanasan sebelum melakukan senam hamil dan pendinginan setelahnya.
  2. Kencangkan otot perut saat mengangkat lutut untuk menghindari cedera pada punggung bawah dan sendi panggul.
  3. Hindari gerakan memutar dan membalik badan secara cepat. Lebih sulit untuk menjaga keseimbangan tubuh di masa kehamilan.
  4. Kenali kemampuan Anda dan jangan memaksakan diri. Ambil waktu istirahat jika Anda merasa kelelahan.
  5. Jaga agar suhu ruangan tidak panas. Gunakan pakaian yang tidak terlalu tebal dan menyerap keringat.
  6. Cegah dehidrasi dengan mengonsumsi cukup air sebelum, selama, dan setelah melakukan senam hamil.
  7. Pastikan instruktur atau panduan yang Anda jadikan acuan dapat dipercaya.

Jika sudah lama tidak berolahraga, Anda dapat memulai dengan melakukan gerakan senam 5 menit sehari, kemudian meningkat menjadi 10 menit, dan terus meningkat hingga setidaknya 30 menit per hari.


2.3 Kebutuhan Sexual Ibu Hamil

2.3.1 Mengenai Sexual Ibu Hamil

Menurut ahli andrologi dan seksologi, Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Hubungan seksual  selama hamil tetap boleh dilakukan. Tapi, pada 3 bulan pertama kehamilan, sebaiknya frekuensi hubungan seksual tak dilakukan sesering seperti biasanya. Pasalnya, jika hubungan seksual dipaksakan pada masa 3 bulan pertama usia kehamilan, dikhawatirkan bisa terjadi keguguran spontan.
Selain 3 bulan pertama kehamilan, pasangan sebaiknya juga lebih berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual pada saat 3 bulan menjelang waktu melahirkan. Sebab, menurut Wimpie, dikhawatirkan  terjadi kelahiran dini. Selain itu, keguguran juga bisa terjadi akibat kekejangan otot Rahim. Kekejangan otot Rahim bisa terjadi karena benturan, misalnya karena jatuh. Disisi lain,kekejangan otot Rahim juga bisa terjadi karena hubungan seksual. Tak jarang, wanita yang tengah hamil mengalami perdarahan setelah berhubungan badan.
Saat usia kehamilan mendekati waktu melahirkan, pada umumnya dorongan seksual wanita akan hilang. Pasalnya, saat itu sudah mulai timbul rasa sakit di Rahim, serta semakin besarnya beban yang di pikul karena kehamilan yang semakin besar.Faktor lain yang juga patut mendapat perhatian adalah perlunya mengatur posisi hubungan. Apalagi jika wanita sedang dalam kondisi hamil tua. Perut yang semakin membuncit tentu tak bisa lagi memberi keleluasaan bagi wanita untuk melakukan hubungan seksual dalam berbagai posisi.
Ada sebagian orang berteori, hubungan seks pada usia kehamilan tua akan mempermudah kelahiran karena pada saat itu terjadi kekejangan pada otot Rahim. Yang terjadi ialah pria mengalami ejakulasi dan sperma masuk ke vagina. Di dalam sperma terdapat prostaglandin, yakni hormone yang bisa menimbulkan kontraksi.  Bagian dari prostaglandin ini memang bisa menyebabkan kekejangan otot Rahim meski kontraksinya tak cukup besar untuk menimbulkan kekejangan. Justru kekejangan lebih sering dan lebih kuat karena orgasme.
Bagi sebagian wanita, kehamilan justru meningkatkan dorongan seksual. Sebagian lainnya tidak berpengaruh sementara, bagi wanita yang lain, kehamilan justru menekan atau menurunkan dorongan seksual.

2.3.2 Pembatasan

Hubungan seksual harus di batasi jika terjadi hal-hal berikut ini :
1.      Setiap kali terjadi perdarahan yang tidak diketahui sebabnya
2.    Selama trimester pertama, bila wanita punya riwayat keguguran atau ancaman keguguran atau menunjukkan tanda-tanda ancaman keguguran.
3.    Selama 8-12 minggu terakhir, bila wanita punya riwayat keguguran atau ancaman keguguran atau menunjukkan tanda-tanda ancaman keguguran
4.    Bila membran amnion (selaput ketuban) pecah.
5.    Bila terjadi plasenta previa (plasenta terletak di dekat atau di atas leher rahim), sehingga dapat keluar terlalu dini pada hubungan seksual, menyebabkan perdarahan dan mengancam ibu serta janinnya
6.    Selama trimester akhir pada kehamilan kembar.



2.4 Kubutuhan Nutrisi Ibu Hamil

Gizi dan Nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus dipenuhi selama kehamilan berlangsung.  Resiko akan kesehatan janin yang sedang dikandung dan ibu yang mengandung akan berkurang jika ibu hamil mendapatkan gizi dan nutrisi yang seimbang. Oleh karena itu, keluarga dan ibu hamil haruslah memperhatikan mengenai hal ini. Gizi atau nutrisi ibu hamil kondisinya sama saja dengan pengaturan gizi mengenai pola makan yang sehat. Cuman saja, ibu hamil harus lebih hati-hati dalam memilih makanan karena mengingat juga kesehatan janin yang sedang dikandungnya.
Bersama dengan usia kehamilan yang terus bertambah, makan bertambah pula kebutuhan gizi dan nutrisi ibu hamil, khususnya ketika usia kehamilan memasuki trimester kedua. Pada saat trimester kedua, janin tumbuh dengan sangat pesat, khususnya mengenai pertumbuhan otak berikut susunan syarafnya.
Nutrisi dan gizi yang baik ketika kehamilan berlangsung sangat membantu ibu hamil dan janin dalam menjalani hari-hari kehamilannya. Tentunya ibu hamil dan janin akan tetap sehat. Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi akan meningkat sepeti kebutuhan akan kalsium, zat besi serta asam folat. Ibu hamil haruslah di beri dorongan agar mengkonsumsi makanan yang baik nan bergizi, ditambah kontrol terhadap kenaian berat badannya selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang ideal berkisar antar 12-15 kilogram.
Agar perkembangan janin berjalan dengan baik, dan ibu hamil dapat menjalani hari-hari kehamilannya dengan sehat, makan konsumsi ibu hamil harus mengandung gizi sebagai berikut:

2.4.1 Kalori.

Selama kehamilan konsumsi kalori haruslah bertambah dikisaran 300-400 kkal perharinya. Kalori yang di dapat haruslah berasal dari sumber makanan yang bervariasi, dimana pola makan 4 sehat 5 sempurna harus sebagai acuannya. Baiknya, 55% kalori di peroleh dari umbi-umbian serta nasi sebagi sumber karbohidrat, lemak baik nabati maupun hewani sebanyak 35%, 10% dari protein dan sayuran serta buahan bisa melengkapi.

2.4.2 Asama Folat.

Janin sangat membutuhkan asam folat dalam jumlah banyak guna pembentukan sel dan sistem syaraf. Selama trimester pertama janin akan membutuhkan tambahan asam folat sebanyak 400 mikrogram per harinya. Jika janin mengalami kekurangan akan asam folat, maka hal ini akan membuat perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan dapat membuat janin terlahir dengan kelainan seperti mengalami anenchephaly (tanpa batok kepala), mengalami bibir sumbing dan menderita spina bifda (kondisi dimana tulang belakang tidak tersambung). Asam folat yang bisa di dapat pada buah-buahan, beras merah dan sayuran hijau.

2.4.3 Protein. 

Selain menjadi sumber bagi kalori dan zat pembangun, pembentukan darah dan sel merupakan salah satu fungsi protein. Protein dibutuhkan oleh ibu hamil dengan jumlah sekitar 60 gram setiap harinya atau 10 gram lebih banyak dari biasanya. Protein bisa didapatkan dari kacang-kacangan, tempe, putih telur, daging dan tahu.

2.4.5 Kalsium. 

Berfungsi dalam pertumbuhan dan pembentukan gigi dan tulang janin. Dengan ada kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari penyakit osteoporosis. Kenapa hal ini bisa terjadi? karena jika ibu hamil tidak memiliki kalsium yang cukup, maka kebutuhan janin akan kalsium akan diambil dari tulang ibunya. Susu dan produk olahan lainnya merupakan sumber kalsium yang baik, selain kalsium, susu memiliki kandungan vitamin lain yang dibutuhkan ibu hamil, seerti vitamin A, Vitamin D, Vitamin B2 vitamin B3 dan vitamin C. Selain dari susu, kacang-kacangan dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga.

2.4.6 Vitamin A.

Sangat bermanfaat bagi pemeliharaan fungsi mata, pertumbuhan tulang dan kulit. Selain itu vitamin A juga berfungsi sebagai imunitas dan pertumbuhan janin. Namun meskiun vitamin A sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, namun jangan samapi berlebih dalam mengkonsumsinya, karena jika ibu hamil mengalami kelebihan vitamin A hal ini dapat membuat janin terganggu pertumbuhannya.

2.4.7 Zat Besi.

Berfungsi di dalam pembentukan darah terutama membentuk sel darah merah hemoglobin dan mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Zat besi akan diperlukan pada saat kehamilan memasuki usia 20 minggu. Kebutuhan akan zat besi sebanyak 30 mg per harinya. Zat besi dapat diperoleh pada hati, daging atau ikan.

2.4.8 Vitamin C.

Tubuh ibu hamil memerlukan vitamin C guna menyerap zat besi. Selain itu vitamin C sangat baik guna kesehatan gusi dan gigi. Fungsi lain dari vitamin C adalah melindungi jaringan dari organ tubuh dari bberbagai macam kerusakan serta memberikan otak berupa sinyal kimia, hal terjadi karena vitamin C banyak mengandung antioksidan.

2.4 9 Vitamin D.

Dapat meneyerap kalsium sehingga sangat bermanfaat dalam pembentukan dan pertumbuhan tulang bayi. Vitamin D dapat di dapat dari sumber makanan, susu, kuning telur atau hati ikan.


Jika ibu hamil tidak mengalami berbagai macam gejala seperti anemia, gusi berdarah dan gejala lainnya, maka ibu hamil tersebut dapat dikatakan telah mencukupi kebutuhan akan gizi dan nutrisinya. Hal yang lebih penting untuk mengecek kecukupan nutrisi selama kehamilan adalah tentunya melalui perkembangan berat badan selama kehamilan. Tentunya kenaikan berat badan berbeda-beda tiap bulannya. (Baca: Berat Badan Ideal Selama Kehamilan).
Namun bagaimana jika selama kehamilan ibu hamil mengalami kekurangan asupan gizi? maka hal ini bisa berdampak pada terjadinya bayi terlahir secara prematur, mengakibatkan keguguran, adanya kelainan bayi dalam sistem syarafnya, janin berkembang tidak normal, bahkan hingga menyebabkan kematian janin. Jadi, perhatikan betul mengenai asupan gizi selama kehamilan, yang perlu diingat, janganlah memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi karena kuantitas, tapi gizi yang berkualitas dengan komposisi yang berimbang dan cukup, itu yang terpenting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar